Rizky Pora |
Berdasar jadwal laga Grup A, pada partai perdana Sabtu (18/1) sore mulai pukul 15.30 WIB, Barito yang juara Zona Kalimantan kontra jawara Sumatera, Sriwijaya FC (SFC). Dalam dua pertemuan di Indonesia Super League (ISL) 2013, kedua tim saling mengalahkan. SFC menang tipis 3-2 di Palembang, dibalas Barito 6-1 di Stadion Demang Lehman, pada 18 September.
Gol-gol Laskar Antasari disumbangkan Coulibaly Djibril (dua gol), Makan Konate, Amirul Mukminin, Septa Ryanto dan Rizky Pora. Adapun satu-satunya gol balasan Laskar Wong Kito dicetak Herman Dzumafo.
Melihat kondisi saat ini, hanya Rizky Pora yang berpeluang mengulang memori itu. Djibril, Konate dan Septa sudah tak lagi menjadi bagian Barito. Sedangkan Amirul Mukminin masih dalam proses pemulihan cedera dan diragukan bisa tampil.
Rizky sendiri begitu menaruh perhatian pada laga ini. "Bertemu Sriwijaya FC, saya termotivasi untuk mengulang kesuksesan menyumbangkan gol," ujar Rizky ketika dihubungi sesaat setelah sampai di Malang.
Selain kenangan manis itu, pemain asal Ternate, Maluku tersebut punya memori pahit saat berhadapan dengan tim yang kini diasuh oleh Subangkit.
Saat masih berkostum Persita Tangerang, Rizky merasa dikerjai saat berlaga melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, pada turnamen IIC 2012. Di babak penyisihan itu, Persita satu grup dengan PSPS Pekanbaru, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC.
Di partai terakhir, Persita dan Sriwijaya harus berebut tiket ke babak delapan besar. Pada menit ke-94, wasit menghadiahkan penalti kepada tuan rumah karena Rizky dianggap handsball di area terlarang. Padahal bola saat itu menyentuh paha Rizky, bukan tangannya.
Pendekar Cisadane, julukan Persita pun takluk 1-0. Hasil itu mengubur keinginan Persita berlaga ke babak delapan besar. "Andai saja Persita bermain imbang saat itu, kami yang lolos menemani Persija Jakarta. Namun karena dikerjai lewat hadiah penalti, langkah kami pun kandas," kenangnya. #beritabarito
Wajarlah jika dia mengaku semakin terpantik semangatnya untuk memenangi laga melawan Sriwijaya FC. "Melawan Sriwijaya FC, saya memiliki semangat lebih besar. Mudah-mudahan bisa memenangkan Barito,@ harapnya.
Sriwijaya FC sendiri siap tempur menghadapi Barito. "Barito tim yang sudah siap dan saya lihat mereka sangat kompak. Kolektivitas Barito yang patut diwaspadai, disamping para pemainnya memang berkualitas," puji Pelatih Sriwijaya FC, Subangkit.
Dia pun mengaku mengenal beberapa pemain terbaik yang dimiliki Barito dan hampir merata di semua lini. Namun Subangkit memilih fokus mempersiapkan anak asuhnya untuk menghadapi laga pembuka. "Kondisi pemain oke dan tidak ada masalah. Kami fokus recovery dan persiapan secara teknis menjelang pertandingan nanti," kata Subangkit.
Dia membawa 20 anak asuhnya ke Kota Apel. Materi pemain yang diboyong tidak berbeda jauh saat bertandang ke Semen Padang beberapa waktu lalu. Tetapi Syakir Sulaiman, Erol Iba, dan M Hamzah tidak termasuk ke dalamnya. "Mereka masih dalam masa pemulihan," sebut Subangkit.
0 comments:
Post a Comment