BARITO Putera memang gagal ke final Inter Island Cup (IIC) 2014.
Tetapi tetap ada kebanggaan dan bahkan keuntungan di balik kenyataan
ini. Kebanggaan karena Barito tak terkalahkan sejak penyisihan Zona
Kalimantan hingga babak 8 besar. Dua kali menang, salah satunya 4-1 atas
juara IIC 2013, Sriwijaya FC, dan empat kali imbang. Satu di antaranya
sempat tertinggal 0-2 oleh Arema, sebelum akhirnya bangkit dan mampu
mencetak dua gol balasan.
Sedangkan keuntungan tak lain berupa masa istirahat dan recovery yang
lebih lama. Andai ke final yang digelar pada Sabtu (25/1) malam di
Stadion Gelora Delta Sidoarjo, waktu persiapan Barito menyongsong partai
perdana kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014, cuma enam hari.
Sementara kini, ada 10 hari sebelum menjamu Persija Jakarta di Stadion
Demang Lehman, Martapura, Sabtu (1/2) malam mendatang.
Laga pertama, terlebih bermain di kandang, tentunya wajib dimenangi.
Walaupun Persija bukan lawan yang mudah dipecundangi. Berdasar hasil dua
pertemuan pada ISL 2013, Laskar Antasari menang 2-1, tetapi gantian
diterkam Macan Kemayoran 3-1 saat laga tandang.
Kembali ke pertandingan kontra Perseru kemarin sore di Stadion
Kanjuruhan Malang , permainan Fathul Rahman dan kawan-kawan terlihat tak
setrengginas dua laga sebelumnya. Padahal, Tim Seribu Sungai Bjulukan
lain BaritoB lebih diunggulkan untuk memenangi pertandingan. Itu karena
Barito tampil lebih meyakinkan di dua pertandingan sebelumnya. Namunn
Perseru yang berstatus sebagai tim promosi tidak mau kalah. Tim asal
Papua itu memperlihatkan permainan solid sehingga Barito gagal
memanfaatkan sejumlah moment.
Mengandalkan duet bomber asing, Shaka Bangura dan James Koko Lomell,
Barito menekan lawan sejak menit-menit awal. Peluang pertama datang
melalui Lomell di menit kesembilan. Sundulannya dengan cara membenturkan
bola ke tanah, sebenarnya cukup mengecoh. Sayang pantulannya masih
melenceng di atas mistar gawang kiper Teguh Amirudin.
Memasuki pertengahan babak pertama, Perseru mulai berani tampil
menyerang. Satu kans bagus mereka dapatkan di menit ke-21. Untung saja
bola tendangan bebas Oktovianus Maniani masih melenceng dari gawang
Aditya Harlan. Empat menit berselang, Lomell berhasil melancarkan
tendangan keras dari dalam kotak 16 meter, namun bola tidak tepat
mengarah ke gawang.
Melihat pemain tengahnya mulai kelelahan, pelatih kepala Barito,
Salahudin, melakukan rotasi dengan menarik Syahroni dan memasukan Rizky
Pora di menit ke-33. Semenit kemudian, bek tengah Guntur Ariyadi tergeletak di tengah lapangan dan harus ditandu keluar arena. Posisinya digantikan oleh Supriyadi.
Menjelang jeda, skuat Kuda Laut Oranye memberikan perlawanan sengit.
Kendati begitu, Barito masih mampu membuat beberapa peluang. Di menit
ke-40, tendangan keras Lucky Wahyu di luar garis 16, berhasil diblok
oleh kiper Teguh Amirudin. Skor 0 0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, tensi laga langsung meninggi. Perseru yang
sudah tak punya peluang lolos ke final, lebih berani menyerang. Bahkan
di menit ke-57, Yoksan Ama nyaris berhasil membobol gawang Aditya
Harlan. Bola tendangan keras pemain bernomor punggung 11 itu membentur
mistar gawang.
Demi menambah daya gedor, Salahudin menurunkan amunisi baru di menit
ke-61. Yosua Pahabol masuk menggantikan Shaka Bangura. Tetapi aksi
Pahabol tidak terlalu banyak memberikan pengaruh. Terlebih kondisi fisik
pemain lainnya terus merosot.
Bahkan, Barito nyaris kebobolan di menit ke-81, akibat kesalahan
komunikasi antara Abanda Herman dan Supriyadi. Beruntung tendangan Yosan
Ama kembali hanya mengenai tiang gawang. Laga berakhir skor pun tetap
tidak berubah.
"Inilah hasil yang kita dapat. Tim sudah berusaha keras untuk
memenangi laga. Kita harus tetap mensyukuri hasil didapat," ujar pelatih
Salahudin saat dihubungi via telepon seusai laga. Dia mengakui, performa anak asuhnya tidak seperti biasanya karena
kondisi fisik mereka yang sangat menurun. "Laga hari ini antiklimaks.
Pemain sangat kelelahan setelah menjalani dua laga yang jaraknya juga
tidak terlalu lama,@ tutur Salahudin. "Akibat kelelahan, konsentrasi bermain terganggu. Begitu juga penyelesaian akhir," pungkasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment