Syahroni |
Saat Barito ketinggalan 2-1 oleh Arema, Syahroni mampu membuat para suporter tim tuan rumah, Aremania tertegun. Pada menit 77, dia merobek jala gawang Kurnia Meiga. Sebelumnya, Arema unggul melalui gol Cristian Gonzales menit 23 dan Irsyad Maulana dua menit kemudian. Kemudian, striker anyar Barito, Shaka Bangura memperkecil ketinggalan di menit 32.
Jika menengok laga sebelumnya di babak delapan besar ini, Syahroni juga menjadi aktor bagi hasil gemilang Barito menaklukkan Sriwijaya FC dengan skor 1-4, Sabtu (18/1). Gol-gol pada laga pembuka Barito di babak delapan besar IIC 2014 tercipta berkat Syahroni. Gol perdana pemain kelahiran 10 Agustus 1992 itu menjadi inspirasi terciptanya gol berikutnya.
Selain itu, dengan kembali mencetak gol, pemain yang pernah menjadi bagian Timnas Indonesia U-23 itu menjadi penggawa lokal Barito satu-satunya yang mampu menciptakan gol selama gelaran IIC 2014 ini.
Secara tim, gol Syahroni juga membuat rekor Barito tak pernah kalah dari Singo Edan, julukan Arema sejak Laskar Antasari sejak menginjakkan kaki di Indonesua Super League (ISL) tetap terjaga.
Dua pertemuan sebelumnya, Barito sekali menang dan sekali seri melawan Arema. Kemenangan diraih di Stadion Demang Lehman, Martapura, 20 Januari 2013 dengan skor 1-0 dan seri 1-1 di Kanjuruhan, Malang, 1 September 2013. Bahkan, Barito juga mematahkan rekor Arema selama gelaran IIC 2014. Sebelum bermain imbang dengan Barito, Singo Edan selalu menang di IIC 2014.
Jalannya laga sendiri cukup panas. Arema yang tak ingin kehilangan poin di kandang sendiri langsung mencoba menekan tim asuhan Salahudin. Bahkan, di menit awal, tim asuhan Suharno sudah mengancam gawang Barito yang dikawal Aditya Harlan. Tendangan Alberto Gonzalves dari luar kotak penalti mampu ditepis kiper Barito.
Fathul Rahman dan kawan-kawan yang bermain bertahan mencoba membalas melalui serangan balik, namun peluang itu gagal berbuah gol. Di menit 23, Arema mampu mencetak gol lewat tandangan Christian Gonzales setelah mendapat umpan silang Sunarto dari sisi kanan pertahanan yang dikawal Fathul Rahman, Daewon Ha, Guntur Ariyadi dan Agus Cima itu. Skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Arema.
Dua menit berselang, gawang Aditya Harlan kembali bergetar. Sepakan Irsyad Maulana tak mampu dibendung. Skor pun berubah menjadi 2-0. Tertinggal dua gol, Barito mencoba bangkit dengan melakukan serangan balik. Alhasil, striker Barito, Shaka Bangura yang tidak terkawal dengan bebas melesakkan tendangan keras dari sisi kanan pertahanan Arema. Gol tersebut mengubah kedudukan menjadi 2-1.
Gol tersebut membuat Barito Putera terus yang berupaya mengejar ketertinggalan. Namun hingga babak pertama berakhir skor 2-1 untuk keunggulan Arema masih bertahan. Memasuki menit awal babak kedua, Arema terus mencoba memberikan tekanan pada Laskar Antasari. Sejumlah peluang tercipta melalui kaki striker Christian Gonzales dan Beto Gonzalves. Namun sayang peluang tersebut masih belum mampu menambah gol bagi Arema.
Di menit 61, pelatih Suharno melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Juan Revi untuk mengganti Alberto Gonzalves. Pada menit 67, Arema hampir memperoleh gol tambahan. Untungnya, Irsyad Maulana yang sebelumnya mampu melewati barisan pemain belakang Barito masih gagal melesakkan gol.
Barito juga melakukan pergantian pemain di menit 70. Yoshua Pahabol masuk untuk menggantikan Shaka Bangura, satu menit kemudian Yongki Aribowo yang turun untuk menggantikan Dedi Hartono.
Barito Putera akhirnya berhasil menyamakan kedudukan melalui kaki Syahroni di menit 78. Tendangannya di dalam kotak penalti Arema gagal diantisipasi kiper Kurnia Meiga. Skor pun menjadi imbang 2-2. Skor imbang membuat pelatih Arema memasukkan striker Samsul Arif untuk menggantikan Ahmad Bustomi di menit 80. Menjelang berakhirnya pertandingan, Arema mencoba menekan, namun gagal mencetak gol tambahan.
Dengan kemenangan ini, Barito makin berpeluang menuju final IIC 2014. Jika mampu menang atas Perseru Serui, Selasa (21/1), dan Arema tak mampu menang dengan selisih 5 gol, Barito melaju ke final. Pelatih Barito, Salahudin mengungkapkan, pihaknya sudah memprediksi anak asuhnya tidak akan mudah mendapat poin dari Arema Cronus. "Arema sangat luar biasa. Wajar kalau kami senang dengan hasil seri ini," kata Salahudin usai laga.
Salahudin mengungkapkan, tidak ada trik khusus untuk menahan imbang Singo Edan. Anak asuhnya hanya diminta bermain sesuai prinsip yang sudah dimatangkan selama latihan. Beruntung anak asuhnya termotivasi mencuri poin dari Singo Edan.
Dia mencontohkan, permainan gelandang Syahroni yang tampil memukau. Menurutnya, Syahroni memang sedang berjuang merebut posisi inti. Saat masih memperkuat Persija Jakarta, Syahroni biasa duduk di bangku cadangan. Syahroni pun membuktikan dengan menyumbangkan satu gol di gawang Arema. "Motivasi ini, yang membuat Syahroni ingin menunjukan kemampuannya," tambahnya.
0 comments:
Post a Comment