Komite Bersama ini merupakan gabungan
dari perwakilan dua kubu yang sebelumnya berseteru, yakni PSSI pimpinan
Djohar Arifin Husin dan PSSI versi La Nyalla Mattalitti, sesuai Nota
Kesepahaman (MoU) PSSI yang ditandatangani kedua belah pihak serta tim
investigasi AFC, dan perwakilan FIFA di Markas AFC beberapa waktu lalu.
Menurut wakil Ketua Komite Bersama Djamal Azis, jadwal rapat Komite
Bersama memang sudah ditentukan oleh pihak AFC sejak awal. Begitu juga
dengan jadwal. "Agenda rapat
juga yang menentukan tim investigasi AFC yang akan langsung hadir dan
mengawal rapat itu. Mungkin bisa saja mengenai masalah kebijakan,
program kerja, hingga format kompetisi, namun yang pasti semua program
yang akan kami lakukan akan dibahas di rapat nanti," ujar Djamal saat
dihubungi wartawan, Minggu (8/7/12).
Djamal mengatakan bahwa
pihaknya siap menunggu hasil pertemuan tersebut dan menjalankan yang
telah diprogramkan dalam rapat perdana itu, sesuai dengan aturan yang
telah ditentukan dalam nota kesepahaman (MoU).
Tim investigasi
AFC yang rencananya akan hadir yakni Wakil Presiden AFC HRH Prince
Abdullah lbni Sultan Ahmad Shah, Exco FIFA dan AFC Worawi Makudi, Sekjen
AFC Alex Soosay, serta Ketua Komite Anggota Asosiasi serta Hubungan
Internasional AFC James Johnson.
Dirinya berharap sebelum
program dan kebijakan dikeluarkan oleh Komite Bersama sebaiknya tidak
ada salah satu pihak yang membuat kebijakan ataupun kesepakatan baru
terkait sepak bola Indonesia tanpa melalui mereka.
"Yang sudah
berjalan, silahkan berjalan. Misalnya untuk masalah kompetisi, Indonesia
Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL), silahkan
berjalan. Tapi akan salah jika malah membuat kebijakan dan kesepakatan
baru tanpa melalui Komite Bersama," ujar Djamal.
Sementara itu,
Djohar mengaku pihaknya optimistis bahwa pertemuan nanti bisa segera
menentukan konsep kompetisi sepak bola Indonesia yang pas untuk musim
depan. "Mudah-mudahan pekan depan semua sudah dalam pembahasan,"
imbuhnya.
Sementara itu, Komisi AD-Hoc Kompetisi Profesional
yang dibuat kepengurusan PSSI versi La Nyalla mengatakan bahwa pihaknya
siap berkolaborasi dengan Komite Bersama untuk menyelesaikan masalah
dualisme kompetisi yang ada saat ini. Pasalnya tugas yang diemban komisi
ini sama dengan program yang harus dibuat oleh Komite Bersama.