Dari sekian kelemahan tim yang dialami selama menjalani laga tandang, Salahudin sang arsitek menitik beratkan konsentrasi pemain sebagai permasalahan. Sebab, dari beberapa laga tandang Barito selalu berhasil memimpin lebih dahulu sama seperti kontra Persiram. Namun, setelah unggul para pemain terbuai dan tidak konsentrasi sehingga tim lawan mampu menyamakan kedudukan hingga membalik unggul.
"Koreksi kami sebagai pelatih terkait hasil negatif laga tandang adalah
konsentrasi pemain. Tentu, konsentrasi dipengaruhi fisik dan mental
bertanding pemain. Agar mereka terus bisa konsentrasi full bermain di
lapangan, kami terus meningkatkan fisik dan mentalnya," ujar Salahudin.
H Abdillah mantan kiper Barito Putera era 1990-an sependapat dengan Salahudin. Menurutnya, tim harus bermain konsisten selama 2 kali 45 menit. "Percuma bermain bagus di beberapa menit, namun di menit lain kacau. Pertandingan sepakbola 2 kali 45 menit, artinya minimal konsentrasi mereka terjaga selama 90 menit," katanya.
Di sisi lain, terkait persiapan jelang laga kandang kontra Persiwa Wamena, Salahudin mengaku terus mempersiapkan tim agar bisa meraih poin sempurna. "Menang di kandang bukan target, melainkan sebuah kewajiban bagi tim. Tentu semua itu bisa dicapai dengan persiapan matang," ucapnya.
Sumber : Radar Banjarmasin
H Abdillah mantan kiper Barito Putera era 1990-an sependapat dengan Salahudin. Menurutnya, tim harus bermain konsisten selama 2 kali 45 menit. "Percuma bermain bagus di beberapa menit, namun di menit lain kacau. Pertandingan sepakbola 2 kali 45 menit, artinya minimal konsentrasi mereka terjaga selama 90 menit," katanya.
Di sisi lain, terkait persiapan jelang laga kandang kontra Persiwa Wamena, Salahudin mengaku terus mempersiapkan tim agar bisa meraih poin sempurna. "Menang di kandang bukan target, melainkan sebuah kewajiban bagi tim. Tentu semua itu bisa dicapai dengan persiapan matang," ucapnya.
Sumber : Radar Banjarmasin
0 comments:
Post a Comment