Kekalahan Barito Putera atas Persiram Raja Ampat tentu masih menjadi catatan penting yang harus dipecahkan sang pelatih. Pasalnya, laga tandang selalu menjadi momok bagi Barito untuk menambah raihan poin dalam meningkatkan posisi mereka di klasemen Indonesia Super League (ISL) 2013.

Dari sekian kelemahan tim yang dialami selama menjalani laga tandang, Salahudin sang arsitek menitik beratkan konsentrasi pemain sebagai permasalahan. Sebab, dari beberapa laga tandang Barito selalu berhasil memimpin lebih dahulu sama seperti kontra Persiram. Namun, setelah unggul para pemain terbuai dan tidak konsentrasi sehingga tim lawan mampu menyamakan kedudukan hingga membalik unggul.
Barito Putera atas Persiram Raja Ampat


"Koreksi kami sebagai pelatih terkait hasil negatif laga tandang adalah konsentrasi pemain. Tentu, konsentrasi dipengaruhi fisik dan mental bertanding pemain. Agar mereka terus bisa konsentrasi full bermain di lapangan, kami terus meningkatkan fisik dan mentalnya," ujar Salahudin.

H Abdillah mantan kiper Barito Putera era 1990-an sependapat dengan Salahudin. Menurutnya, tim harus bermain konsisten selama 2 kali 45 menit. "Percuma bermain bagus di beberapa menit, namun di menit lain kacau. Pertandingan sepakbola 2 kali 45 menit, artinya minimal konsentrasi mereka terjaga selama 90 menit," katanya.

Di sisi lain, terkait persiapan jelang laga kandang kontra Persiwa Wamena, Salahudin mengaku terus mempersiapkan tim agar bisa meraih poin sempurna. "Menang di kandang bukan target, melainkan sebuah kewajiban bagi tim. Tentu semua itu bisa dicapai dengan persiapan matang," ucapnya.
Sumber : Radar Banjarmasin

0 comments:

Post a Comment

 
Top