Oleh karena itu, sangat sulit untuk memilih empat pemain terbaik untuk mengisi posisi di lini tengah. Empat pemain di tengah terdiri dari satu gelandang kanan, gelandang kiri, gelandang bertahan, dan gelandang serang.
Dedy Hartono - Barito Putera |
8 Juli mendatang, Muhammad Ridwan akan memasuki usia 33 tahun. Namun, penampilannya sebagai gelandang kanan tetaplah yang terbaik hingga saat ini. Pemain yang masih jadi pilihan utama di timnas ini mampu bermain baik untuk Persib bandung. Ridwan sejauh ini sudah mencetak delapan gol dan tiga assist.
Menurut Lab Bola, Ridwan termasuk 15 besar pemain dengan operan sukses terbanyak (424) dan rata-rata 3,05 kali memotong bola per pertandingan. Statistik yang mentereng dan membuktikan kualitas seorang Ridwan. Terlebih jika di tim terbaik ada Supardi, kombinasi dua orang ini sudah tak perlu diragukan lagi.
Pesaing Ridwan di posisi ini adalah Bayu Gatra Sanggiawan, pemain Persisam Samarinda yang mulai diperbincangkan saat PON Riau, serta pemain Barito Putra, Dedy Hartono.
Bayu Gatra usianya baru 21 tahun, tetapi sudah mampu memesona. Berposisi asli sebagai gelandang, tak jarang Sartono Anwar memainkannya sebagai penyerang di sisi kanan dalam formasi tiga penyerang. Bayu Gatra dikenal jago menggiring bola (2,8 dribel setiap pertandingan) dan masuk lima besar gelandang dengan giringan sukses terbanyak (31).
Dedy Hartono yang musim lalu memperkuat Semen Padang juga memiliki kualitas mumpuni. Dedy masuk dua besar gelandang dengan akurasi umpan silang terbaik dengan 41,43 persen. Dia juga masuk 10 besar gelandang dengan giringan sukses terbanyak (22).
Gelandang Bertahan: Piawai bertahan dan mengawali serangan
Hariono (Persib), Lim Jun Sik (Persipura), dan Egi Melgiansyah (Arema), merupakan tiga kandidat untuk dinobatkan sebagai gelandang bertahan terbaik. Berikut ini statistik ketiganya:
1. Hariono (Persib): Tiga besar halauan sukses terbanyak (51 kali), dua besar jumlah operan sukses terbanyak (609 kali).
2. Lim Jun Sik (Persipura): Dua besar gelandang dengan operan sukses per pertandingan terbanyak (3,57 per pertandingan), operan sukses per pertandingan terbanyak (56,43 operan per pertandingan).
3. Egi Melgiansyah (Arema Indonesia): Tujuh besar halauan sukses terbanyak (36 kali), tiga besar gelandang dengan akurasi operan terbaik (86 persen).
Dibandingkan Hariono dan Lim Jun Sik, Egi bisa dibilang memiliki statistik yang jelek. Oleh karenanya, pilihan mengerucut pada Hariono atau Lim Jun Sik. Rasanya, Lim Jun Sik dengan statistik dan prestasinya bersama Persipura layak ditempatkan sebagai gelandang bertahan terbaik.
Lim bisa menyaring serangan lawan dengan baik sebelum masuk ke jantung pertahanan sekaligus bisa jadi pemain yang mengawali serangan, terbukti dari akurasi umpannya yang paling baik dan juga dua besar gelandang dengan jumlah halauan sukses terbanyak.
Gustavo Lopez: Sang Dirigen
Tidak ada yang lebih baik daripada Gustavo Lopez untuk mengisi posisi gelandang serang. Bahkan Firman Utina dan Zah Rahan Krangar sekalipun. Walaupun tidak dikelilingi pemain bagus, Gustavo tampil konsisten dan mampu menentukan jalannya pertandingan.
Pemain bernomor punggung 8 ini benar-benar menjadi pusat permainan Persela Lamongan. Setiap serangan Persela hampir selalu diawali dengan sentuhannya. Walaupun berposisi sebagai gelandang serang, Gustavo sering menjemput bola hingga ke bawah.
Gustavo merupakan pemain dengan jumlah umpan sukses terbanyak dengan 745 kali (data @labbola). Pria yang memasuki usia 30 tahun ini masuk lima besar pemain dengan operan sukses per pertandingan terbanyak (53,2 umpan per pertandingan). Dia sudah mengoleksi satu gol dan menyumbangkan 6 assist.
Zah Rahan merupakan pemain yang paling mungkin disejajarkan dengan Gustavo. Pemain timnas Liberia ini masuk lima besar dengan jumlah operan per pertandingan terbanyak dengan 44,7 operan per pertandingan dan sudah mencetak tiga gol.
Sementara Firman Utina tidak memiliki catatan statistik yang terlalu bagus, walaupun disebut sebagai gelandang serang terbaik di Indonesia.
Gelandang Kiri: Zulham Zamrun atau Ferdinand Sinaga?
Zulham Zamrun atau Ferdinand Sinaga, dua pemain muda Indonesia ini layak dikedepankan mengisi pos sebagai gelandang kiri. Satu pemain asing yang cukup bagus untuk posisi ini adalah pemain Persegres Gresik United, Shohei Matsunaga.
Pemain asal Ternate, Zulham Zamrun, bersinar terang bersama Mitra Kukar musim ini. Kontribusinya membantu Mitra Kukar untuk sementara nangkring di peringkat lima klasemen. Sejauh ini Zulham sudah mencetak tujuh gol, menjadikannya sebagai salah satu gelandang paling produktif. Dia tipe pemain yang sering menggocek bola dan menjadikannya masuk 15 besar pemain dengan giringan sukses terbanyak, 22 kali.
Sementara Ferdinand Sinaga yang musim lalu jadi penyerang paling produktif Indonesia Super League hingga kini sudah mencetak lima gol dan dua assist. Ferdinand juga tercatat sebagai pemain dengan umpan silang sukses terbanyak, 3,43 umpan setiap pertandingan. Serta tujuh besar umpan silang sukses terbanyak, 24 kali. Tendangan kaki kirinya juga mematikan dan kerap mengancam gawang lawan.
Shohei Matsunaga memiliki keunggulan dengan umpan silang sukses terbanyak, 32 kali dan dua besar umpan silang sukses terbanyak, 2,67 umpan silang per pertandingan, hanya kalah dari Ferdinand Sinaga. Shohei juga sudah menciptakan lima gol dan lima assist.
Dilihat dari performa dan kontribusinya untuk tim, rasanya Ferdinand Sinaga pantas untuk mengisi posisi gelandang kiri di tim terbaik liga Super Indonesia paruh pertama ini. Semoga performa apiknya bisa ditularkan hingga saat membela tim nasional.
Sumber : http//id.sports.yahoo.com/
0 comments:
Post a Comment