Pada saat laga Barito kontra Persiwa memang bermasalah. Terbukti tim tamu yang tiba di
Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru sekitar pukul 17.50 Wita, hanya
berkekuatan delapan pemain, termasuk satu kiper.
Jumlah tersebut
tentusa saja menimbulkan keheranan dan kehebohan ribuan penonton di
Stadion Demang Lehman, Martapura, Kabupaten Banjar. Namun mereka,
khususnya kelompok suporter Barito; Bartman, Lasman, Yellow Boys dan
Asykar Demang Lehman, tetap memberikan respek berupa tepuk tangan saat
tujuh pemain Persiwa memasuki lapangan.
Berdasar Aturan III FIFA
Law of the Game: Sebuah pertandingan dimainkan oleh dua tim,
masing-masing terdiri tidak lebih dari 11 pemain, salah satunya adalah
kiper. Sebuah pertandingan mungkin tidak memulai jika salah satu tim
kurang dari tujuh pemain.
Karena itulah, wasit Suharto tetap
meniup peluit tanda kick off tepat pada pukul 20.00 Wita, meski 11
pemain Barito melawan tujuh pemain Persiwa. Ketujuh pemain Persiwa
tersebut adalah kiper Dedi Siregar, Yesaya Desnam, Yohanes Bagaimu,
Richardo Merani, Joy Aeroy, Max Well dan Satya Habel. Satu pemain
lainnya, yakni Fernando Mote tidak bisa dimainkan karena akumulasi
kartu.
Kendati begitu, Barito baru mencetak gol pada menit ke-14 melalui aksi Rizky Ripora. Enam menit kemudian, Coulibaly Djibril memperbesar skor keunggulan menjadi 2-0. Itu gol ke-18 Djibril di ISL musim ini.
Apes
bagi Persiwa. Ketika Djibril mencetak gol, secara tidak sengaja dia
bertabrakan dengan kiper Dedi Siregar, padahal Persiwa tidak memiliki
kiper cadangan. Dedi pun tergeletak di tengah lapangan sekitar 10 menit,
dan sempat diragukan bisa melanjutkan pertandingan.
Tetapi Dedi
bangkit lalu kembali berdiri di bawah mistar gawangnya setelah dipapah
rekan-rekannya. Laga pun dilanjutkan, namun Dedi nyaris tidak bisa
bergerak, hanya terpaku di satu pijakan.
Puncaknya di menit 39,
saat Dedy Hartono kembali menyerang dan melancarkan tendangan kerasnya
berhasil menggetarkan jala gawang. Dedi Siregar tak kuasa menghalau
tendangan dari pemain bernomor punggung 23 tersebut. Dia kembali
tergeletak.
Akhirnya Dedi diboyong keluar lapangan kemudian
dimasukkan ke dalam mobil ambulans. Alhasil pertandingan terpaksa tidak
bisa dilanjutkan dan dinyatakan selesai di menit 43. Barito dinyatakan menang WO dan ditambahkan tiga gol, sehingga skor menjadi 6-0.
"Memang
ini permainan tidak seperti biasanya, lawan hanya diperkuat tujuh
pemain. Dan kami memahami mereka sedang ada masalah," ujar pelatih
Barito, Salahudin dalam jumpa pers.
Sementara itu, asisten
pelatih Persiwa Wamena, Mahmudiana meminta maaf atas kejadian tersebut.
Mantan bintang Arema Malang itu terlihat nyaris meneteskan air mata saat
memberikan pernyataan.
"Saya meminta maaf atas kejadian ini.
Tidak ada maksud membatalkan jalannya pertandingan," ujar eks gelandang
serang yang punya tendangan bebas maut tersebut.
Mahmudiana
menjelaskan, timnya bertolak ke Kalsel dalam dua rombongan. "Kami
rencananya berbarengan, tetapi ada empat pemain ketinggalan pesawat. Dan
terpaksa mereka berangkat menyusul, namun ternyata belum sampai juga,"
kata Mahmudiana sambil menjelaskan bahwa ini memang terkait ada masalah
internal timnya.
Selanjutnya Barito akan menjamu tim kuat,
pemuncak klasemen sementara ISL, Persipura Jayapura pada Selasa (25/6)
sore. Dalam leg pertama di Stadion Mandala Jayapura, Barito kalah telak
4-1. Dua dari empat gol Mutiara Hitam dihasilkan bek Otavia Dutra
melalui tendangan penalti.
Sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/2013/06/22/asisten-pelatih-persiwa-terharu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment