PERSIAPAN terus dilakukan Barito Putera Banjarmasin menjelang laga tandang melawan Arema Indonesia dan Gresik United di ISL 2012- 2013, pada 1 dan 3 September.

Meski pelatih Barito Putera Salahudin puas dengan performa fisik anak asuhnya, setelah mengalahkan Martapura FC dengan skor 4- 1 pada laga uji coba lalu, ternyata masih ada PR yang diberikannya kepada pemain. Apa itu?

Dalam beberapa hari ke depan atau sebelum berangkat ke Malang, 29 September, Salahudin akan menggelar program latihan khusus yakni mengantisipasi tendangan bola mati.

"Untuk fisik, taktik dan kerja sama bermain, saya rasa anak- anak sudah tidak ada masalah. Tetapi, masalah utama tim sekarang, adalah bagaimana mereka mengantisipasi tendangan bola mati," kata Salahudin, kemarin (26/8).

Dikatakan Salahudin, 90 persen bola yang masuk ke gawang Barito seluruhnya berasal dari bola mati atau tendangan bebas dari lawan. "Itu artinya tendangan bola mati sangat membahayakan. Terakhir, ketika tim kita kebobolan saat melawan Persib Bandung," kata Salahudin.

Salahudin mengatakan, evaluasi yang diberikannya meliputi, pertama anak asuhnya mengurangi terjadi pelanggaran di depan garis 16. "Kalau pun ada pelanggaran, seluruh pemain kecuali gelandang dan striker harus mengantisipasi pergerakan pemain yang ada di depannya," kata dia.

Yang kedua, pemainnya harus bisa bermain teknik kerja sama tim 90 menit, atau sepanjang pertandingan dan menahan emosi. "Karena pelanggaran bisa terjadi kalau pemain bermain disertai dengan emosi," kata pelatih Barito berkepala gundul tersebut.

Salahudin mengaku untuk meraih poin di kandang Arema memang sangat berat. "Tetapi buat saya tidak ada hal yang tidak mungkin. Asalkan, anak-anak bisa bermain dengan instruksi dan disiplin yang saya terapkan," tukas dia.

Sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/2013/08/27/antisipasi-tendangan-bola-mati

0 comments:

Post a Comment

 
Top