Pelatih Salahudin menolak tawaran dari Sriwijaya FC dan Arema menjadi pelatih di musim ini. Hal ini disebabkan, Salahudin memilih bertahan di Barito Putera.
Pria yang sudah melatih Barito sejak tahun 2007 itu mengatakan, dirinya betah karena diberikan kepercayaan penuh oleh manajemen untuk mengelola materi pemain. Ini yang membuatnya bahagia. Sehingga dia pun menolak tawaran untuk melatih klub-klub besar, seperti Sriwijaya FC dan Arema.
"Musim ini saya sempat ditawari sejumlah klub, seperti Sriwijaya FC dan Arema. Tetapi saya tolak, karena bahagia di sini," kata Salahudin , Minggu (7/9/2014).
Bagi Salahudin, kenyamanan melatih merupakan hal utama untuk bisa bekerja dengan baik. "Saya bahagia di Barito, karena selain diberikan hak otoritas menangani tim, klub ini juga sehat dan selalu mendukung kerja saya. Uang bisa dicari tapi belum tentu bahagia. Kebahagiaan dan kenyamanan paling utama dalam melatih sebuah klub," jelas Salahudin.
Pria yang pernah melatih Persepar Palangkaraya tersebut menambahkan, untuk menunjang profesionalitasannya, dia berencana akan terus meningkatkan lisensi kepelatihannya.
"Saat ini saya sudah memiliki lisensi C AFC. Saya berencana akan mengambil lisensi B AFC yang kabarnya akan digelar dalam satu atau dua bulan lagi," tuturnya.
Dengan mengantungi lisensi yang mumpuni akan membuat Salahudin bisa melatih Timnas. "Pelatih manapun pasti ingin melatih Timnas. Nah, dengan lisensi sekarang ini, saya tentunya belum berani melatih Timnas. Padahal saya sempat menjadi salah satu pelatih yang diincar oleh PSSI untuk menangani Timnas U-23. Tetapi, saya ngukur diri dan memberikan ke pelatih lain yang lebih pas dari sisi pengalaman dan lisensinya," papar Salahudin.
0 comments:
Post a Comment