Klub Indonesia Super League (ISL) dipastikan harus memilah-milah
perekrutan pemain asing baru dalam bursa transfer paruh musim yang
berakhir sampai 25 Mei mendatang. Pasalnya, operator kompetisi sudah
melakukan pelarangan untuk merekrut pemain asing dari negara tertentu
dari Asia dan Afrika . Sekretaris PT Liga Indonesia (PT LI), operator
ISL menegaskan bahwa pihaknya mengambil kebijakan tersebut setelah
mendapatkan pemberitahuan dari tim clearing house (CH) pemerintah.
"Sebenarnya sudah lama, tapi baru bisa terapkan ke klub pada putaran
kedua ISL ini," katanya, kemarin (19/5).
Beberapa negara Asia dan Afrika yang dilarang itu otomatis harus
dipatuhi oleh klub. Sebab, PT LI tidak akan mengesahkan pemain asing
baru dari 13 negara tersebut. Tigor menerangkan, bahwa kebijakan ini
juga suidah diterima dengan tanghan terbuka oleh klub dan agen pemain.
Alasan pelarangan merekrut pemain dari 13 negara itu lebih kepada
masalah administratif. Sebab, untuk mendapatkan Visa dan Kitas (Kartu
Izin TInggal Sementara), para pemain asing harus diperiksa dulu dan
meminta izin kepada tim CH, sehingga sangat sulit.
Selain proses
yang berbelit, pemain asing nantinya juga akan terus mendapatkan
pangawasan ketat dari tim CH. Jika melakukan sedikit kesalahan saja,
lanjut dia, maka pemain akan langsung dipanggil ke Jakarta untuk
diperiksa atau disidang. "Bisa jadi setiap minggu mereka harus lapor.
Darikpada kasihan pemain dan klub, lebih baik kami larang. Ini sudah
aturan negara kita," tuturnya.
Selain itu, pemain-pemain dari
negara tersebut juga sudah dikenal sangat bandel. Menurut Tigor, pemain
asing mereka kerap telat mengurus masalah administrasi sehingga
mengganggu persiapan klub. Menurut Tigor, PT LI berencana melanjutkan
kebijakan ini pada kompetisi 2014 mendatang. Namun, untuk pemain yang
sudah merumput bisa tenang karena proses administrasi mereka untuk
mendapat visa sudah aman. "Yang dari putaran pertama ISL tak masalah.
Yang kami larang adalah untuk pemain asing baru di putaran kedua ISL,"
tandasnya.
Sementara itu, Kabag Humas Ditjen Imigrasi Heryanto
menuturkan bahwa tim CH itu bukan hanya dari unsure imigrasi,. Tapi,
gabungan dari BIN (Badan Intelijen Nasional), Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, kejaksaan, dan unsur lainnya. "Kalau kami tidak tahu
bagaimana dengan masalah pemain asing di sepak bola. Yang pasti, mereka
akan diperiksa dulu oleh tim CH sebelum mendapatkan visa," ucapnya.
Tapi, dia membenarkan bahwa memang ada negara-negra tertentu saat ini
yang memang harus diperiksa tim CH jika ingin mendapat visa ke
Indonesia.
Negara Yang Pemainnya Dilarang Asia Afghanistan,
Bangladesh, Korea Utara, Irak, Pakistan, Sri Lanka, Israel (negara Asia
tapi berafiliasi ke UEFA) Afrika Guinea, Kamerun, Liberia, Niger,
Nigeria, Somalia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment