Sebagai tim promosi, Barito Putra harus
mematangkan persiapan jelang bergulirnya ISL 2012/2013 pada November
mendatang. Sebagai langkah awal, tim berjuluk Laskar Antasari menggelar
pemusatan latihan (TC) di Lapangan Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta
Timur. Sudah hampir dua pekan tim besutan Saluhudin di Ibu Kota NKRI.
Selama
di Jakarta, tim kebanggaan warga Kalimantan Selatan tak hanya TC tapi
juga menyeleksi pemain. Ada 11 pemain lama yang diberi kesempatan untuk
bersaing, selebihnya pemain baru.
Sejauh
ini, tim yang bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin belum punya
pemain ternama nan sarat pengalaman. Kendati begitu, Barito tetap
bersabar karena rata-rata pemain yang masuk incaran, baik lokal maupun
asing masih terikat kontrak sampai Oktober. “Jadi kami masih menunggu,
paling tidak sampai awal Oktober,” kata Arifin, Asisten Manajer Barito
Putra kemarin.
Manajemen, tandas
Arifin, tak ingin jor-joran tanpa hasil maksimal. Arifin mencontohkan
Persisam Samarinda, di mana Pesut Mahakam menggelontorkan dana miliaran
rupiah untuk mendapatkan pemain bintang awal musim lalu. “Nyatanya,
akhir musim mereka hanya sampai peringkat 13. Kami tak ingin seperti
itu,” kata Arifin sembati menambahkan bahwa pihaknya akan terus
memotivasi pemain lokal agar mampu bersaing dengan para pelamar.
Selain
materi pemain, Laskar Antasari juga sudah mempersiapkan dana selama
satu musim. “Idealnya, kami butuh Rp 15 miliar. Kami juga sudah
merenovasi stadion yang bakal menjadi home base. Dalam waktu dekat
mungkin akan selesai. Stadion bisa menampung 15 sampai 20 ribu
penonton,” kata Arifin.
Sumber : http://12paz.blogspot.com/2012/09/belajar-dari-kegagalan-persisam-barito.html