Jersey yang akan dikenakan oleh tim Barito Putera dalam mengarungi
kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 akan lebih spesial
dibandingkan musim sebelum-sebelumnya.
Pasalnya jirah yang akan dikenakan oleh tim berjuluk Laskar Antasari
pada musim ini, juga dimasukkan unsur budaya Banjar yakni kain
Sasirangan.
Motif sasirangan ditempatkan di bagian lengan, baik sebelah kiri dan
kanan dan juga di bagian nomor punggung di semua kostum tandang maupun
kandang.
"Bagaimanapun budaya itu merupakan sebuah identitas. Dan kita harus
menghargai kebaharian itu, salah satunya memasukkan unsurnya ke dalam
kostum tim. Salah satu unsur budaya disini adalah Sasirangan. Dan
memasukkan unsur budaya Banua di kostum Barito ini merupakan hal baru,
karena sebelumnya tidak pernah," ujar asisten manajer Barito Putera,
Syarifuddin Ardasa .
Saat launching jersey yang dilaksanakan oleh PT Liga Indonesia belum
lama tadi, juga terlihat salah seorang model perempuan mengenakan jersey kandang Barito yang sudah berhias Sasirangan.
Pada kostum yang dikenakan oleh si model saat itu terlihat jelas
unsur sasirangannya, berupa motif yang dikenal dengan istilah Umbak
Sinapur Karang dan dimasukkan juga sebuah simbol bunga mahkota.
Motif sasirangan sendiri ada banyak
corak dan memiliki nama tersendiri, dan tentunya ada alasan mengapa
manajemen justru memilih motif Umbak Sinapur Karang yang dipadukan
dengan bunga mahkota ini.
Diterangkan oleh asisten manajer Barito
Putera, Syarifuddin Ardasa bahwa memang manajemen tidak sembarangan
menentukan motif sasirangan yang diletakkan di jirah baru tim ini.
"Memang ada beberapa motif sasirangan, kalau tidak salah sekitar 13
motif. Mulai dari Gigi Haruan, dan lain sebagainya. Dan ternyata dari
semua motif yang ada ini, yang masuk ekspektasi filosofi untuk tim
adalah motif Umbak Sinapur Karang ini. Dan kami juga sudah berkosultasi
dengan budayawan," jelasnya.
Umbak Sinapur
Karang dirincikan oleh Syarifuddin memiliki filosofi spirit pantang
menyerah, dan bisa dianalogikan seperti batu karang yang selalu
diterjang ombak, namun tetap bisa berdiri dengan kokoh.
Sementara
bunga mahkota biasanya pada rumah Banjar, selalu ditempatkan di bagian
atas yang melambangkan tempat yang tinggi atau terhormat.
"Umbak
Sinapur Karang ini seperti batu karang yang selalu kokoh, sementara itu
bunga mahkota maksudnya adalah sebuah kehormatan. Makanya motif
sasirangan Umbak Sinapur Karang dipadu padankan dengan bunga mahkota
spirit pemain tidak mudah menyerah dan selalu menjaga kehormatan,"
katanya.
Mengenai adanya unsur budaya Banjar yang dimasukkan di
jirah baru Barito ini, ternyata begitu menjadi pembicaraan hangat
kalangan suporter. Khususnya lagi di dunia maya melalui media sosial.
Foto By : Shiddiq Pro
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment