Sebenarnya, Barito Putera cukup eksis bertahan di papan atas (8 Besar) divisi Utama pada jaman Liga Bank Mandiri. Prestasi fenomenal lain saat itu adalah seorang penyerangnya, Bakko Sadisso berhasil meraih sepatu emas / top skor Liga Indonesia pada tahun 2002. Sayangnya, selepas itu prestasi Barito Putera tiba-tiba menurun bahkan jatuh ke jurang degragdasi. Menurut kabar burung yang beredar, hal ini akibat terjadinya kesulitan finansial pada tim barito Putera ini, bukan hanya tim nya, tapi juga melanda perusahaan Hasnur Grup yang dimiliki sang owner, H. Sulaiman HB. Sempat diberitakan bubar ditahun-tahun kelam itu, namun kemudian sang manager, Hasnuryadi Sulaiman mengirim press release kepada media-media di Banjarmasin dan mengabarkan kalau Barito Putera masih ada, dan tidak bubar serta akan membangun tim baru untuk kembali berlaga dipercaturan sepakbola Indonesia.

Liga Bank Mandiri edisi 2002/2003, Barito Putera ditangani oleh pelatih Rohanda. Pemain-pemainnya saat itu antara lain adalah Lourival Lima Filho atau yang akrap disapa Junior Lima, ditopang gelandang Novianto dan Bona Simanjuntak atau Nasrin Ambon serta kiper M. Anwar. di Akhir musim itu PS Barito Putera akhirnya harus meinggalkan kasta tertinggi Liga Indonesia dan terdegragdasi ke Divisi I.

Dari berbagai sumber.

0 comments:

Post a Comment

 
Top