Luar biasa penampilan Sackie Teah Dou. Jangkar Barito Putera itu tampil mengamuk, dengan melesakkan seluruh gol saat timnya menjamu Persekam Metro FC di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Rabu (22/2) sore.

Pemain asal Liberia itu sukses membantai Persekam dengan mencetak quatrick. Empat gol kemenangan Barito itu ia lesakkan pada menit ke-10, 16, 19, dan menit ke-86 melalui titik penalti, setelah ia sendiri dijatuhkan pemain belakang Persekam di kotak terlarang.

Dengan kemenangan telak dan tambahan 3 poin di pertandingan ketujuh yang telah dilakoni tim asuhan Salahudin itu, Laskar Antasari semakin perkasa diposisi memuncaki klasemen sementara Grup II dengan torehan 18 poin. Sementara Macan Kumbang tetap di posisi ketiga.

Kemenangan sempurna di laga itu juga memenuhi ambisi mantan pemain Sackie Teah Dou. Dengan tambahan empat gol di laga itu, ‘The Machine Gun’ kini resmi menyandang predikat top skor sementara dengan koleksi sembilan gol. Mantan pemain Persebaya Surabaya itu menyingkirkan torehan gol striker PS Sumbawa Barat Sadam Husin yang baru mengoleksi tujuh gol.

“Puji tuhan, karena saya diberi kesempatan menjadi stop skor bersama Barito Putera, sekaligus mampu menjinakkan Macan Kumbang,” katanya kepada wartawan MK, sambil masuk ruang ganti pemain usai laga.

Pemain yang akan menikah tahun depan ini mengaku tak lantas jumawa. Ia menyatakan syukur dengan kemenangan tersebut. “Ini bukan kemenangan saya. Ini kemenangan tim,” katanya.

Pada laga yang disaksikan belasan ribu penonton itu, Agustiar Batubara dkk sejak awal memang dituntut mengamankan poin penuh. Dipimpin wasit Hadiyana asal Bekasi, pola menyerang dengan tensi tinggi, konsisten ditampilkan.

Hasilnya, di babak pertama tiga gol berhasil disarangkan ke gawang Persekam yang dijaga Teguh Amiruddin. Sayang, dibabak kedua tensi permainan Barito sedikit menurun. Anak asuh Salahudin hanya sukses menambah satu gol melalui titik 12 pas.

Permainan ini sempat membuat Salahudin sedikit gusar. Pasalnya, anak asuh Siswantoro nyaris memperkecil ketinggalan di menit ke-52. Untungnya, penjaga gawang Barito, Dedy Sutanto mampu mengantisipasi bola di dekapannya dengan baik.

Usai pertandingan, mantan pelatih Persepar Palangkaraya tersebut mengakui stamina anak asuhnya sedikit menurun. Cuaca panas yang menerjang 17 Mei cukup menguras tenaga pemainnya.

Ia juga beralasan, absennya beberapa pemain pilar separti Septariyanto, Nnengue Bienvenu, Sugeng Wahyudi, dan digantinya berapa pemain seperti Andre Djoko dan Stario Aji Saputro sedikti mengubah pola permainan, terutama di babak kedua

Namun, Salahudin mengaku cukup bangga dan berterima kasih atas kerja keras anak asuhnya. Apalagi, dengan kemenangan telak empat gol tanpa balas. Macan Kumbang benar-benar tidak mampu menunjukkan sengatan tajamnya di kandang Barito Putera.

“Semoga saja, hasil ini menjadi tambahan mental dan motivasi pemain menjelang tiga laga away menghadapi Persigo, Perssin Sinjai dan Persepam Madura,” ucap Salahudin usai pertandingan.

Namun, mantan bek kiri Barito tahun 90-an ini tetap mengingatkan anak asuhnya agar tidak cepat puas. Pasalnya, posisi klub belum cukup aman untuk melaju ke babak delapan besar Divisi Utama versi Liga Indonesia.

“Saya pinta pemain terus meningkatkan prestasi yang sudah dicapai agar lebih baik lagi. Toh, jalan kita masih belum mulus,” pesannya.

Sementara itu, kubu lawan mengakui Barito merupakan tim kuat, terutama materi pemainnya jauh berbeda dibanding Persekam. Apalagi tim asal Malang ini hanya didominasi pemain muda dan minim pengalaman.

“Kebanyakan pemain kami belum pernah menghadapi tim yang punya mobilitas tinggi. Itu salah satu faktor penentu kekalahan. Terlebih Jordi Kartiko dkk kaget terhadap perlawanan yang ditampilkan tim tuan rumah yang begitu agresif menyerang,” ujar sang arsitek Siswantoro usai pertandingan

0 comments:

Post a Comment

 
Top