MARTAPURA FC membuktikan diri sebagai salah satu kontestan Divisi Utama Liga Indonesia 2015 yang patut diperhitungkan tim-tim lainnya.
Bahkan,
jika PSSI memutuskan, Martapura FC berhak lolos ke Indonesia Super
Leage (ISL) 2015 menggantikan posisi Persiwa Wamena yang dikabarkan
mengundurkan diri akibat masalah finansial, dinilai sangat wajar.
Salah
satu buktinya, Martapura FC berhasil menahan imbang tanpa tim bertabur
bintang dan juga berisi pemain pilihan ISL yang diasuh Aji Santoso,
Timnas Indonesia U-23, di lapangan Sawangan, Kompleks Stadion Gelora
Bung Karno, Minggu (4/1).
Tim asuhan Frans Sinatra Huwae, Taufik,
Abu Nawas serta Junaidiansyah itu, berhasil membuat Ramdani Lestaluhu
dan kawan-kawan, tak berkutik.
Meski tak menerapkan permainan,
'Bus Parkir', pasukan Martapura FC tetap kokoh di jantung pertahanan dan
Timnas U-23 gagal mencetak sebiji gol pun.
Asisten pelatih
Martapura FC, Junaidiansyah yang mengamati langsung laga uji coba itu
menyebutkan, hampir semua pemain seleksi diturunkan dalam laga ini.
Bahkan,
duet Joshua Pahabol dan Aidil Bogel di lini depan, menjadi momok bagi
barisan pertahanan Timnas U-23. Untung saja, penyelesaian akhir yang
belum maksimal, membuat gawang Garuda Muda masih perawan hingga akhir
laga.
"Dari penguasaan bola memang kita jauh dari Timnas U-23.
Mereka sangat tangguh di semua lini. Tapi, lini depan kita tidak kalah
dan sempat memberikan ancaman," ujarnya.
Sementara, lini
pertahanan Martapura FC juga harus bekerja keras menghalau setiap
serangan yang dibangun Rizky Pelu dan kawan-kawan dari lini tengah.
"Kalau
lini tengah jelas kita kalah segala-galanya, terutama pergerakan dan
kecepatan. Rizky yang menggalang di lini tengah, sanggup mendikte
permainan kita. Sementara, pemain kita sulit berkembang akibat tertekan
di sepanjang laga," aku Junaidiansyah.
Dia pun mengaku, secara
umum, ball position antara kedua tim tentu lebih banyak dikuasai Timnas
U-23 yakni sekitar 60 persen. Sedangkan Martapura FC hanya merengkuh 40
persen penguasaan bola.
"Lini tengah ini yang menjadi kuncinya.
Timnas U-23 terlihat lebih biasa dan pemainnya terus berlari sepanjang
laga. Sedangkan anak-anak kita stamina masih kedodoran," akunya.
Junaidisyah
menegaskan, lini belakang Martapura FC memang cukup mendapat perhatian
khusus. Selain mampu menahan serangan lawan, eksekutor lawan juga
kesulitan melepaskan tembakan ke gawang.
Gawang Ali Budi Raharjo
yang diturunkan di babak pertama serta kiper seleksi Gunawan dari
Sriwijaya FC, juga masih aman dari kebobolan hingga akhir laga.
Junaidiansyah
pun bangga dengan anak asuhnya terutama dari pemain Banua yang turut
bermain maksimal melawan tim asuhan Aji Santoso ini. (baca juga : Barito menang 6-0 pada laga ujicoba)
"Perlu
dicatat, Ali dan Gunawan sering kali melakukan penyelamatan gemilang.
Pemain lawan pun dibuat frustasi. Tapi memang, permainan U-23 jauh dari
harapan Aji Santoso yang berharap tampil lebih bervariasi," ujarnya.
Junaidiansyah
mengaku, bersama Frans Sinatra Huwae, Abu Nawas dan Taufik terus
memoles serta memantau setiap perkembangan permainan pemain dari hari ke
hari hingga diputuskan pada tahap terakhir.
"Dari games-games
ini kita akan lihat, siapa yang memang pantas masuk Martapura FC,"
ujarnya seraya meneyebut, Senin (5/1) ini, Martapura FC akan menjajal
kekuatan Persija Jakarta di tempat yang sama.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment