Manajemen tidak main-main menghadapi Turnamen Sepak Bola Piala Presiden 2015 yang mulai digeber 30 Agustus nanti sebagai perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Salah satunya dengan menambah amunisi dari berbagai posisi. Bahkan, tidak hanya menambah amunisi dengan mendatangkan legiun asing, jajaran pelatih dan juga manajemen tim Martapura FC juga berencana mendatangkan beberapa pemain lokal yang berkualitas atau setidaknya setara Indonesia Super League (ISL).
Hal ini dimaksudkan agar Martapura FC pun bisa bersaing dengan baik dalam mengarungi turnamen Piala Presiden yang bergulir 30 Agustus mendatang.
Dan pemain lokal yang akan didatangkan ke tim ini, ternyata salah satunya akan diproyeksikan memperkuat barisan depan atau posisi striker.
Hal itu disampaikan langsung oleh pelatih kepala Martapura FC, Frans Sinatra Huwae yang ditemui Metro kemarin Senin (10/8) pagi.
"Ya kami memang akan menambah beberapa pemain lokal, salah satunya untuk mengisi posisi striker," katanya.
Disinggung mengenai pemain mana yang akan didaratkan ke tim, Frans pun menerangkan masih belum dan masih melakukan perburuan.
Salah satunya dengan menambah amunisi dari berbagai posisi. Bahkan, tidak hanya menambah amunisi dengan mendatangkan legiun asing, jajaran pelatih dan juga manajemen tim Martapura FC juga berencana mendatangkan beberapa pemain lokal yang berkualitas atau setidaknya setara Indonesia Super League (ISL).
Hal ini dimaksudkan agar Martapura FC pun bisa bersaing dengan baik dalam mengarungi turnamen Piala Presiden yang bergulir 30 Agustus mendatang.
Dan pemain lokal yang akan didatangkan ke tim ini, ternyata salah satunya akan diproyeksikan memperkuat barisan depan atau posisi striker.
Hal itu disampaikan langsung oleh pelatih kepala Martapura FC, Frans Sinatra Huwae yang ditemui Metro kemarin Senin (10/8) pagi.
"Ya kami memang akan menambah beberapa pemain lokal, salah satunya untuk mengisi posisi striker," katanya.
Disinggung mengenai pemain mana yang akan didaratkan ke tim, Frans pun menerangkan masih belum dan masih melakukan perburuan.
Namun Frans membeberkan striker yang diincar ini dibidik adalah yang berasal dari Indonesia bagian timur tepatnya Papua.
Beberapa alasan pun diutarakan Frans, kenapa timnya konsentrasi membidik pemain yang berdarah asli Papua ini.
"Yang jelas mereka sudah siap pakai, dan kami perlu pemain yang siap pakai. Di satu sisi juga karena kami tahu tim-tim di Papua, seperti Persipura, Persiram dan juga Perseru tidak ada yang ikut turnamen ini, jadi kami bisa mengambil pemainnya," jelasnya.
Disinggung mengenai nama pemain yang dibidik untuk diajak bergabung bersama timnya, Frans pun menerangkan masih belum ada.
"Masih belum ada, makanya kami juga terus berkomunikasi sambil mencari informasi dengan rekan-rekan di sana," katanya.
Dalam tim sendiri sebenarnya sudah ada striker Papua, Janu Kahol, sebelum tim diliburkan karena memasuki Ramadan. Sayang, Janu Kahol belum sepakat soal kontrak pada negosiasi ulang sebelum tim diliburkan.
Kemudian diketahui tim dipastikan ikut turnamen Piala Indonesia, dan langsung mengumpulkan pemain. Namun manajemen dan tim pelatih tidak memanggil seluruh pemain yang awalnya dipersiapkan untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama.
Manajemen dan pelatih menambah amunisi baru, karena sadar, lawan yang akan dihadapi di turnamen sangat berat. Terlebih seperti diketahui mayoritas pesertanya adalah tim ISL.
Beberapa alasan pun diutarakan Frans, kenapa timnya konsentrasi membidik pemain yang berdarah asli Papua ini.
"Yang jelas mereka sudah siap pakai, dan kami perlu pemain yang siap pakai. Di satu sisi juga karena kami tahu tim-tim di Papua, seperti Persipura, Persiram dan juga Perseru tidak ada yang ikut turnamen ini, jadi kami bisa mengambil pemainnya," jelasnya.
Disinggung mengenai nama pemain yang dibidik untuk diajak bergabung bersama timnya, Frans pun menerangkan masih belum ada.
"Masih belum ada, makanya kami juga terus berkomunikasi sambil mencari informasi dengan rekan-rekan di sana," katanya.
Dalam tim sendiri sebenarnya sudah ada striker Papua, Janu Kahol, sebelum tim diliburkan karena memasuki Ramadan. Sayang, Janu Kahol belum sepakat soal kontrak pada negosiasi ulang sebelum tim diliburkan.
Kemudian diketahui tim dipastikan ikut turnamen Piala Indonesia, dan langsung mengumpulkan pemain. Namun manajemen dan tim pelatih tidak memanggil seluruh pemain yang awalnya dipersiapkan untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama.
Manajemen dan pelatih menambah amunisi baru, karena sadar, lawan yang akan dihadapi di turnamen sangat berat. Terlebih seperti diketahui mayoritas pesertanya adalah tim ISL.
0 comments:
Post a Comment